Mencari Ruang Terbuka Hijau di Kaki Gunung Merapi
Kamis, 14 Februari 2020 aku ditemani oleh sahabatku bernama Salsabila A.H memutuskan untuk pergi ke daerah Kaliurang setelah sebelumnya bimbang memilih antara Kaliurang, Magelang, atau Gamplong. Sebagai anak non lokal Jogja, pemilihan lokasi didominasi oleh sahabat saya. Pukul 09.00 pagi menyemangati kami berdua untuk bergegas meniti Jalan Kaliurang. Senang sekalii akhirnya menuju ke ruang terbuka hijau dengan oksigen yang melimpah 🙂
Foto : Jalan Kaliurang (Jakal) depan RSJ Grhasia
Perjalanan ini membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit dengan kecepatan normal, 40 km/jam. Sembari bercerita walau tertiup angin dan tidak terdengar, melihat-lihat objek di sepanjang jalan ternyata dapat memperbaiki mood yang lagi suntuk dengan rutinitas. Akhirnya, tiba juga di gerbang Kalikuning Kaliurang, biaya yang dipatok sebesar 6 ribu untuk dua orang atau 1 kendaraan yang saya tidak paham cara menghitungnya.
Ketawa terhadap kebodohan diri sendiri yang ketika tas hampirrrr jatuh terbawa arus sungai 🙁
Foto : Plunyon Kalikuning sebelum Hujan
Perjalanan ini memang sempat tertunda satu hari karena sahabat saya mengurus surat izin penelitiannya (semangat eak!). Dan juga, perjalanan ini sudah terencana dengan baik hehe mulai dari bawa bekal, tripot, tongsis, minyak kayu putih, jas hujan (ya biasa lah ya), de el el. Niatnya selain memanjakan mata juga untuk collect more momment sebelum lulus (hiyaaa harus sedih apa seneng?). Kami menyusuri jalan yang lumayan panjang dengan banyak tempat-tempat yang menyenangkan untuk difoto. Namun, kami belum sempat ke jembatan layang karena ketika itu masih ditempati orang lain dan ketika hendak kesana lagi, air hujan tak bersahabat. Sekitar 2.5 jam kami berkeliling, duduk-duduk menikmati mata air di bawah pohon jeruk (bukan ceplukan ya guys wkwk). Aduuhh bakal rinduu :3.
Ketika itu juga bersamaan dengan rombongan bapak-ibu yang di tourguide in sama petugas disana, jadi ya harus sabar ketika mau take foto. Selain itu juga banyak keluarga kecil, mas-mas, mbak-mbak, serta mas-mbak yang so sweet non syariah (duh, pacaran maksudnya). Ketika perjalanan kembali untuk ke jembatan layang, tiba-tiba orang-orang di depan kami kurang lebih 200 meter berlarian kencang banget (Ya Allah ada apa yaa, ok jangan panik dan ikutlah berlari kencang ya diriku). Salsa juga akhirnya lariii 😀 SEMANGAT KAN WKWK.
Menunggu hujan reda namun tidak kunjung reda akhirnya kami memutuskan memakai jas hujan menuju masjid karena sudah menuju waktu Dhuhur. Tidak jauh dari situ, kami singgah di masjid sambil membenahi keribetan perlengkapan kami. Sembari menunggu hujan reda, kami melihat banyak sekali jeep lava tour yang melintas dengan kecepatan tinggi karena jalan menanjak. Wah Keren kayaknya. Hujan yang sudah reda membuat kami bergegas menuju destinasi berikutnya yang hanya berjarak 900 m, masih di area Kalikuning. Yaak, ini dia:
Ternyata taman ini sangat tertolong dengan keindahan penampakan bukit dan Gunung Merapi yang muncul ketika tidak ditutup kabut. Indah sekali. Selain itu, disini disediakan kolam renang dan waterboom tapi buat anak-anak hehehehehe. Berikut ini adalah sedikit potret kebersamaan kami di sini :
Di atas : Foto di depan lambang love, menanjak guys
Kondisi gazebo yang eksotis banget parah
Ini naik bukit loh hehe
Ini di depan kolam, udah kelihatan wkwk
Dari kebersamaan ini, kata pentingnya adalah sahabat. Sebenarnya ada beberapa sahabat dekat aku selain Salsa. Ada Shinta yang selalu membuatku ketawa dengan keanehannya, tin yang selalu menggelegar dan membangkitkan mood dari kemalasan, fatih salma si guru kehidupan aku, dan lain lain… ada anis, yulinda yang sekarang luar biasa sholehah masyaAllah….
Kesibukan itu tiada habisnya, dan kita tidak akan tahu sampai kapan kita bisa bersama orang-orang yang mampu mewadahi keribetan kita. Oleh karena itu, sebisa mungkin mari menyempatkan waktu kita untuk berbahagia bersama sahabat-sahabat kita karena bahagia ga hanya di akhir seperti film yang happy ending, bahagia dapat kita ciptakan di setiap momment kita karena kesulitan pun dapat menjadi bahagia ketika ada kebersamaan, ketulusan, ketololan, dan rasa saling memiliki. Semangat yaaa.
Yang akan lanjut lagi kuliah mari dipupuk semangat belajarnya, dan yang akan mengarungi pekerjaan semangat belajar di kehidupan nyata. I love you.